Bisnis Boneka Lampu Anak Yang Minim Kompetitor

Rumah No 48 - Sosok seorang yang inovatif dalam berbisnis tentunya lebih cenderung bisa maju daripada yang sekedar ikut-ikutan atau meniru produk ciptaan orang lain. Mengapa bisa seperti itu? Ya karena itu barang baru dan bisa dibilang tanpa kompetisi. Lebih mudah dalam pemasarannya dan tentunya lebih sulit untuk metode mengenalkan produk karena terbilang asing. Hal yang baru tidak selalu bisa langsung diterima oleh calon pelanggan. Tapi, dengan semangat kegigihan dan pantang menyerah, semua masalah pasti bisa terpecahkan.

Ide ini muncul dari seorang wanita yang memiliki hoby membuat desain lampu. Dalam inovasinya, seorang ibu muda bernama Tri yang berhasil memanfaatkan keahliannya dalam bidang desain dengan menciptakan boneka lampu anak-anak dengan motif kartun. Inovatif kan? Pasalnya tidak selalu orang yang mempunyai keahlian dan kreatifitas tertentu bisa berhasil menjalankan ide-ide bisnis baru yang memiliki cangkupan luas bahkan menjadi seorang yang sukses. Tapi ibu muda ini berhasi. Termotivasikah kita untuk bergelut di bidang ini atau bahkan melaunchingkan ide baru yang kita miliki dan dipasarakan untuk memulai kesuksesan?. Tidak semua orang mempunyai kegigihan dan keuletan menjalankan semuanya dari nol. Tapi, jika kita mau berusaha, kenapa tidak?. Dari bersusah payah itulah sebenarnya jalan kita menuju kesuksesan.
Sosak perempuan lulusan pendidikan Sastra Inggris di UGM ini telah menghasilkan 20 model lampu boneka anak yang unik dan menarik murni hasil kreasinya sendiri. Usahanya ini sudah berlangsung semenjak dua tahun yang lalu dan saat ini sudah memiliki empat orang pegawai dengan tempat produksi di daerah Lubang Buaya Jakarta timur. Tri mengurus sendiri untuk bagian produksi sedangkan untuk bagian pemasaran dan pameran, ia dibantu oleh sang suami.
Produk yang berbahan utama dari benang ini diberi label Boneka Lampu Temari yang sampai sekarang sudah mampu menghasilkan kurang lebih 300 unit lampu per bulan secara konsisten. Kisaran harga boneka lampu unik ini antara Rp. 70.000 – Rp. 90.000. Semua produknya sudah termasuk lampu dan modelnya terdiri dari 20 tokoh kartun, ondel-ondel dan baby girl. Ibu muda ini juga menuturkan bahwa untuk urusan desain produknya, adalah sesuai permintaan konsumen.
Dengan media promosi online yang dilakukan menggunakan metode reseler penghasilan yang diterima kisaran 7 sampai 9 juta perbulannya. Alangkah bersar kan? Dalam inovasinya, sosok suami istri tersebut sebenarnya sudah pernah melakukan pembuatan buku guna diterbitkan. Tapi, pada kenyatannya masih banyak penipuan di negara kita dan sosok tersebut juga mengalaminya.
Pada intinya Belajar dari kegagalan inilah kemudian menjadi lebih hati-hati dalam menjalankan bisnis itulah yang harus diasumsi. Ambil lah nilai positif dari suatu kegagalan tersebut. Jadi untuk yang sudah membaca artikel ini mudah mudahan termotivasi dan lebih berani mengambil keputusan untuk memulai usaha dan bersaing.

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Search