Peluang usaha ternak burung murai batu

Peluang usaha ternak burung murai batu - Burung murai termasuk salah satu burung yang cocok jadi hewan peliharaan. Sudah banyak yang tahu bahwa spesies yang bernama latin Copychus malabaricus adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi.
Maka tak heran bila burung yang satu ini adalah salah satu burung kebanggaan untuk di pelihara di rumah.

Peluang usaha ternak burung murai batu

Ternak burung murai merupakan suatu bisnis yang sangat menjanjikan. Bayangkan saja, Tiap satu murai jantan berusia 1 minggu, seharga  Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Bila kita bisa menghasilkan banyak murai tiap minggunya, berapa pendapatan kita tertaksir. Cukup mahal dan menjanjikan. Belum lagi kalau burung murai yang kita miliki sudah beberapa kali menang kontes burung, pasti harganya bisa berjuta-juta.

Untuk jenis murai batu dikelompokkan berdasarkan habitat hidupnya adalah seperti di bawah ini :
1.    Murai Batu Medan
2.    Murai Batu Nias
3.    Murai Batu Lahat
4.    Murai Batu Lampung
5.    Murai Batu Aceh
6.    Murai Batu Borneo (Kalimantan)

Cara Ternak burung murai batu

1.    Cari gen indukan jantan yang punya prospek juara. Biasanya burung yang telah mendapat predikat juara disuatu perlombaan besar merupakan acuan calon indukan yang berkualitas. Walaupun acuan ini tidak mutlak dilakukan, tetapi paling tidak sudah mempunyai modal sebagai indukan yang baik, kendalanya barangkali adalah masalah harganya yang cukup tinggi.

2.    Setelah menentukan indukan Jantan, langkah selanjutnya adalah mencari indukan Betina yang berkualitas. Ciri-ciri fisiknya kurang lebih sama dengan indukan Jantan. Indukan Betina juga harus dicari yang suaranya merdu dan berpostur baik, mempunyai ekor yang cukup panjang untuk ukuran murai batu betina. Burung yang akan dijodohkan sebaiknya hewan yang dari spesies yang sama.

3.     Mempersiapkan Penjodohan
Setelah dipilih calon-calon indukan yang baik, langkah pertama adalah dengan memperkenalkan suara/kicauan indukan Jantan dan indukan Betina terlebih dahulu. Caranya dengan menempatkan kedua burung tersebut dalam sangkar gantung yang terpisah. Usahakan berada dalam satu area agar suara/kicauan mereka dapat saling terdengar. Usahakan satu sama lain tidak diperlihatkan terlebih dahulu. Disini fungsi kain penutup sangkar (kerodong) berperan. Setelah terjadi saling sahutan, biarkan sampai irama kicauan mereka seirama. (biasanya diperlukan waktu sekitar 2 sampai 3 hari, tetapi ini juga tidak mutlak, tergantung kondisi dilapangan). Dalam kondisi ini dianjurkan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yang cukup agar burung siap dikawinkan, sehingga mempermudah proses penjodohan.

Setelah ada keseimbangan irama kicauan diantara mereka, pertemukan mereka dengan tahapan sbb:

a.    Buka masing-masing kerodong dengan jarak antara kedua sangkar berjauhan 4 meter. Jangan terburu-buru untuk langsung mempertemukan mereka. Karena indukan Jantan dapat menyerang bahkan dapat membunuh indukan Betina. Kegiatan menjodohkan ini akan berlangsung berhari-hari, bahkan dalam hitungan minggu.

b.    Setelah proses ini berjalan dengan baik dan terjadi kemajuan satu sama lain, tempatkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar mereka menjadi 1 meter – 2 meter. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.

c.    Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri di atas tangkringan saja, itu menandakan ia belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran.

d.    Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan sudah benar-benar siap untuk kawin.

e.     Jika keadaan seperti point di atas, segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan.

f.    Setelah fase penjodohan memperlihatkan kemajuan yang baik, kita tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan indukan Jantan dari sangkar gantung.

Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi atau tidak menetas. Untuk keempat dan seterusnya biasanya telur sudah bisa menetas dengan sempurna.

Bagikan ke

Silahkan berkomentar dan Terima kasih

*Untuk menyisipkan Emoticon, pilih Emoticonnya
*Untuk menyisipkan Kode, gunakan konversi kode

Konversi KodeEmoticon


Copyright © 2013-2014 Rumah No 48 - All Rights Reserved
Back to Top